-->

Apakah Kopi Membuat Kita Ketergantungan....??? Berikut Penjelasannya

Advertisemen
Kopi merupakan salah satu minuman yang paling digemari didunia. Semua lapisan masyarakat. suku dan bangsa yang ada di Dunia mengenal kopi. Hal yang jadi pertanyaan banyak orang, yaitu apakah kopi memberika efek ketergantungan...?

kopi

Pertanyaan tersebut bukan tanpa sebab, dimana sering kita mendengar orang-orang yang sering minum kopi mengatakan "Kenapa yea jika sehari aku tidak meminum kopi, saya akan mengalami sakit kepala...?".

Hidup seakan kurang lengkap jika tidak mengawali pagi hari dengan segelas kopi

Kata-kata tersebut juga sering kita dengar bagi mereka penikmat kopi.

Hal yang perlu anda ketahui, jika kopi mengandung kafein yang merupakan stimulan natural zat psikoaktif penyebab adiksi atau ketagihan yang anda alami.

Bagai dua sisi mata uang, selain kafein tersebut bermanfaat untuk meningkatkan metabolisme tubuh, meningkatkan performa saat berolahraga serta meningkatkan mood, kafein juga akan menyebabkan beberapa masalh tersendiri, terutama saat anda tiba-tiba berhenti mengkonsumsinya.
Orang yang rutin meminum kopi akan selalu punya mood dan semangat yang bagus, peningkatan stamina dan peningkatan metabolisme. Sehingga apabilah sebaliknya, tubuh akan dengan mudah lelah saat tubuh tidak lagi menerima asupan kafein yang biasa diterimanya.
Salah satu alasan besar mengapa banyak orang yang menilai jika kafein membuat peminumnya merasa ketergantungan yaitu karena tubuh akan teralu banyak mengandalkan kafein untuk selalu terjaga dan menjaga semangat agar tidak redup.
Meski tingkat ketergantungan pada kopi tidak setinggi zat-zat yang masuk dalam kategori zat adiktif, namun anda perlu menyadari jika kopi juga akan membuat kita ketergantungan jika mengkomsumsinya dalam jumlah banyak.
Selain memberikan rasa ketagihan, kopi juga akan menyebabkan masalah kesehatan seperti gangguan kecemasan dan panik (disebabkan oleh produksi hormon kortisol) serta dampak yang ditimbulkan pada penderita diabetes, darah tinggi dan penyakit gastroesophageal reflux.
Advertisemen